About Me

My photo
JUST EVERY DAY PEOPLE

Tuesday, March 27, 2012

Rabu Pagi di TLOGOMAS : Indonesian Land


Perempuan seperti saya ini dijamin bernasib sial berkepanjangan jika dikaitkan dengan urusan cantik ala Marlyn Monroe. Semenjak kecil dulu, tak pernah ada sejarah bercerita bahwa saya ini berbadan kurus, pengalaman overdosis pun yang disebabkan karna ibu saya terlalu bersemangat mencekoki saya paracetamol tak sanggup lah mengentaskan saya dari kesialan itu. Atau mungkin kelebihan paracetamol yang kemudian mendukung kesialan itu. Ditambah lagi filosofi makan yang diajarkan bapak saya pada saya, beliau berkata seperti ini “Makanan itu adalah rejeki, sikap kita padanya adalah cara mula untuk belajar mensyukuri rejeki itu, jika kau sukses dalam test awal itu, maka Tuhan tak akan pernah sekalipun melupakanmu dalam perihal pembagian rejeki”, pendek kata, bapak saya akan merangkum khotbah mautnya itu hanya dalam dua kata “Habiskan Makananmu!!”. Tak pernah bapak saya bernasihat begini, “sudah, kalo tidak kuat tidak usah dipaksakan”, alih alih memahami perut yang sudah sesak bernafas, beliau malah akan berujar dengan tegas, mata berkilat kilat, sambil memegang tusuk gigi dan mengabsen selilit di tumpukan giginya yang bergundalan kesana kemari, “Habiskan Makananmu sampai sehabis habisnya, bapak tunggu sampai kiamat sekalipun” (dialog beliau setelah saya gubah). Kejadian itu sering terjadi di restoran yang menunya tidak bisa di setengahkan, jadilah saya tersiksa dalam kenikmatan. Dunia itu memang suka aneh, bagaimana mungkin merasa tersiksa dalam kenikmatan?, yah, kenikmatan karna saya memang suka makan, tersiksa karna mulut masih ingin mengecap tapi perut sudah menolak dengan posisi bertahan ala Leonidas, the king of Sparta yang memimpin perang melawan Xerxes dari persia di himpitan tebing Thermopylae. Filosofi hidup satu lagi yang diturunkan ayah saya, “Tak apalah ndut, yang penting sehat”, nah itu dia, biasanya orang orang dengan tubuh lebih dari proposional malah digemari penyakit, yang hipertensilah, jantung, asam urat, sampai bau asam. Tapi untunglah, dalam sejarah penyakitan, saya ini clear, bersih, satu satunya penyakit yang rajin menyambangi saya hanya flu dan sariawan. Ada alasan kenapa permpuan seperti ini bernasib sial berkepanjangan jika berurusan dengan cantik ala Marlyn Monroe, sepertinya sejak sudah ditiupkannya roh saya dalam rahim ibu saya, Tuhan sudah sekalian bersabda bahwa saya tak pernahNYA ditakdirkan untuk kurus. Ibu saya sampai heran berkepanjangan, kenapa saya tak jua kurus, padahal kegiatan saya seabrek, belum lagi ditambah puasa sunnah saya setiap Senin dan Kamis, lalu berenang setiap Rabu dan Jumat pagi, setiap hari meminum teh hijau, pola makan saya juga tidak bisa dikatakan spektakuler, walupun memang pada dasarnya saya suka makan. Pernah ketika mengerjakan tugas akhir, saya kerap lupa makan, tidur selalu pagi, ujung ujungnya kolaps karena asam lambung saya naik sekitar tiga strip diatas rata rata, tiga hari saya tidak bisa makan dan minum, muntah terus kerjanya, sampai akhirnya di infus sebagai jalan keluar terakhir. Fantastis, berat saya turun drastis, tapi tetap tidak bisa dikatakan kurus, namun cukup puaslah saya dengan angka itu, 48, angka tercantik yang pernah saya temui, didapat dengan pesakitan pula. Tak bertahan lama tentu, hanya dalam hitungan minggu saya sudah mulai tembem lagi. Kata mamakku, yang bermasalah adalah pikiranku, beliau bilang, kalau ingin cepat kurus, berpikirlah yang dalam, macam orang depresi itu, lupalah kau akan makan, kalaupun makan, entah hilang kemana itu makanan, berlakulah kau macam orang gila, depresilah, kuruslah kau pasti nanti. Disitu masalahnya mungkin, saya ini tipikal orang yang easy going kata orang bule, apa dikatalah, masalah itu bukan untuk dipikir dan ditekur, tapi diselesaikan, tak betahlah aku berlama lama dengan yang namanya masalah. Saat sudah mulai beranjak dewasa, sikap easy goingku yang cenderung cuek sampai acuh ini terkadang menyelamatku dalam berbagai hal, tapi juga sebaliknya. Saya tidak pernah sedikitpun terpengaruh dengan WRP dan Citra body lotion, atau produk produk konsumtif lainnya yang menuntun perempuan berlaku cantik ala Marlyn Monroe, badan langsing, kulit putih, dada bengkak, pantat mengintimidasi, bibir berminyak, pipi merah, bulu mata bak kemoceng bulu ayam. Saya terbebas dari permaknaan cantik fisik yang suka menyiksa teman teman perempuan saya yang pontang panting mengejarnya, hanya dengan 50ribu kulit wajah seputih porselen, dengan 200rb rambut lurus macam papan, dengan 15rb perut rata setelah seharian bolak balik kakus sebanyak dua puluh kali. Namun memang, mereka tampak memukau, gemas aku dibuatnya, apalagi para lelaki, mereka sudah seperti berbie di taman ria, mulus, semlohai, dan mahal. Sedangkan aku, masih, tembem, buluk, dan murah..haha..oh dunia, apa yang kau perbuat pada kami ini??. Sabda bapakku ini bisa dibilang luar biasa, begini beliau bilang “ Kamu itu istimewa, tak perlulah mencoba menjadi orang lain, just be yourself ajah” (setelah saya gubah tentunya), jika berurusan dengan lelaki, ternyata saya tidak sesial itu juga, adalah beberapa teman pria yang menganggap saya istimewa terlepas dari cantik WRP dan Citra Body Lotion (Dibaca : Langsing dan Putih). Namun jika ada diantara lelaki yang beranggapan bahwa akan mulai melirik saya setelah saya kurus, saya jamin, kiamat pun takkan pernah kalian dapat itu. Maka, pria pria seperti bapakku lah yang mungkin akan menganggap saya istimewa, bapakku itu nomer satu di seluruh dunia, dunia manapun itu, dunia bagian tengah, bagian timur, barat, selatah, dunia atas bawah, dunia sadar dan tidak sadar, sampai dunia jin, bapak saya nomer satu di seluruh dunia apa saja.

Apa urusannya dengan Tlogomas?, begini, sudah dua bulan saya di malang. Bekerja lah judulnya, tapi pada nyatanya, tugas mulia saya masih sebatas absen saja. Padahal, setiap hari saya hanya membeli satu bungkus nasi, saya memakannya dalam dua sesi, siang jam 1, dan setengahnya lagi sore jam lima, malamnya saya hanya makan pisang, namun, setiap kali saya pulang, komentar bapak saya begini, “tambah tembem aja kamu mbak?, ayo dijaga makannya, biar gak kelewatan”, heh?, bapak, tidak ingatkah kau pada sabdamu dulu?, habiskan makananmu, ta apa tembem asal sehat, heleh,,sakit hati aku dibuatnya, belum lagi usahaku untuk mengatur pola makan, sehari hanya makan satu nasi bungkus dengan porsi nasi yang sudah disetengahkan, jika disendokka, saya hanya makan delapan sendok perhari, plus segelas susu, dan dua sisir pisang, dan bapak saya tega teganya mengatakan saya tambah tembem, seperti tertusuk sembilu rasanya. Akhirnya, pagi ini, saya mendapat pencerahan, saya harus mulai berenang lagi, aktivitas ini sempat terhenti saat saya mengalami kecelakaan dan kaki saya dijahit empat. Tlogomas: Indonesia Land, dekat sekali dengan kosan saya, sedekat mata dengan hidung (jangan percaya), tapi memang dekat. Pagi pagi saya berangkat, saya merencakan akan berenang seminggu tiga kali, namun pupuslah rencana itu saat saya tau tiket masuknya 15rb, jika tiga kali seminggu saya menghabiskan 45rb, dikali empat maka jumlah akhirnya adalah 180.000. Saya bisa mabuk laut dengan posisi di darat kalau begini jadinya.Kalu di jember, duit itu bisa untuk berenang setengah tahun. Saya ini mahir berenang, olahraga favorit saya memang, saya selalu suka berenang, kata para ilmuwan, berenang melancarkan peredaran hormon endorfin yang menyebabkan perasaan senang. Empat jempol buat ilmuwan itu. Saya hanya bermasalah pada tempo, tempo saya berenang seperti medley lagu rap dan lagu rohani, cepat, lambat, cepat, lambat, cepat, lambat dan akhirnya kolaps, ngos ngosan di pinggir kolam, berenang gaya punggung yang berakhir dengan ketiduran. Tapi tidak pagi ini, saya mengisi perut dulu dengan segelas susu rendah kalori, sangkit bersemangatnya melihat kolam dengan air yang biru turqouise, saya memilih tempo lagu rap dengan jarak panjang bolak balik dua kali putaran, lalu ngos ngosan di pinggir kolam, pusing tujuh keliling, tiduran dengan gaya punggung, bangun karna kepala saya menabrak dinding kolam. Lalu saya memutuskan untuk mentas, tak tertahankan sudah pusingnya. Saya berkeliling, saya masih ingat, ini kali kedua saya berkunjung kesini, kali pertama saat saya masi kelas satu SD mungkin. Tempat ini rasanya besar sekali, sebenarnya 15rb tidak bisa dikatakan mahal, karena selain kola renang, tempat ini juga dilengkapi dengan lapangan tenis indoor, food court, resort, taman bermain dan belajar, ada beberapa patung dinosaurus, naga, srikandi dengan busur dan kaki melutut yang lebih tampak seperti pose seorang model daripada seorang pahlawan perang. Kolam teratai dengan bunga warna pinknya yang menggemaskan, kolam untuk sepeda air, ayunan disana sini, papan luncur warna warni. Ah..senang rasanya mengenang masa kecil lalu, saya berenang seharian sampai hidung saya merah dan bibir saya biru kedinginan, lalu makan indomie goreng berdua dengan adik saya. Berenang lagi, satu ban diisi saya dan adik saya, lalu di dorong oleh bapak saya, ibu saya di pinggir kolam sambail melambai lambai dan tersenyum senang. Ahkk..betapa masa itu sudah berlalu, walau bagaimanapun sudah terpetaklah ia di lobus kiriku, sewaktu waktu menyeruak dan mengangetkanku untuk hanya sekedar mengajakku tersenyum mengingat masa kecil dulu. Cukup tersenyum, dan aku yakin Tuhan tau aku berterimakasih..^^. SELAMAT HARI RABU

No comments:

Post a Comment