About Me

My photo
JUST EVERY DAY PEOPLE

Tuesday, March 27, 2012

Menggarnis Malam


Saya selalu ingin menyederhanakan sebuah perpisahan. Karna saya percaya bahwa perpisahan adalah sebuah keniscayaan (bahwa ia benar datang dan juga tidak benar benar pergi). Menggarnisnya dengan farewell party atau sedu sedan juga bukan hal yang menarik bagi saya. Anggap saya membosankan, memang saya iya, saya hanya ingin berpikir dan bertindak sederhana, walau bagi teman teman terdekat saya, kesederhanaan saya lebih cenderung condong pada kepraktisan (mereka bersaudara ternyata). Walau bagaimanapun juga, kata perpisahan itu ibarat kemangi yang ditabur diatas sambal lalapan, jika tidak suka kamu bisa membuatnya sebagai teman cuci tangan, wanginya akan menyamarkan bau tanganmu yang telah dipinang terasi dan cabe rawit. Namun jika suka, kamu dapat turut melalapnya, selain membuat mulutmu wangi, rasanya juga isis, semriwing, seperti permen mint, kemangi ini mentralisir bau sambal terasi dan menawar pedas karena si cabe rawit.

Jika perpisahan menawarkan kesedihan, hu’um, memang sedih. Saya ingat saat saya berpisah dengan karib SD saya, namanya ayu, ketika itu kami masih kelas 3 SD, saya sedih untuk hal hal yang sederhana, misalnya, di mana lagi saya harus menghabiskan siang saya kalau ayu pindah?, atau, dengan siapa lagi saya bertukar sepeda kalau ayu pindah?. Momentum momentum ringan yang tiba tiba jadi berat ketika saya mencoba mengingatnya sendirian.

Memang bukan masalah lagi jika kita berbicara tentang perpisahan di jaman ini, kata Yasraf Pialang, jaman dimana Dunia di Lipat. Bpak ibu saya menelpon hampir lebih dari lima kali dalam satu siang, padahal saat saya masih di rumah, saya ini seperti Susie Salmon yang terjebak di antara dua dunia dalam film the lovely bone, ‘antara ada dan tiada’. Ternyata perpisahan yang pada akhirnya (lebih) mendekatkan bapak-ibu-anak ini.

Saya memang selalu berkeinginan untuk tidak bekerja di Jember, saya ingin jadi anak rantau. Saya ingin homesick, saya ingin kangen seribu persen sama bapak ibu adek saya dan juga karib karib saya yang luar biasa. Namun ketika saat itu datang, rasanya seperti hendak datang bulan, perut mules, emosi labil, pikiran macam macam, sukar diam, mondar mandir dengan resah atas sesuatu yang aku pun tak tahu, kenapa mesti resah coba? Im just 4 hours away instead. Saya mengatasinya dengan berlaku sewajar mungkin, tapi tidak dengan saudara saudara saya yang luar biasa ini. Im very thankful having them as sisters although we dont have any blood relative.

Dua malam lalu, sekitar pukul sepuluh malam, tia, ria, selly dan nomi datang menghampiri saya dengan muka yang kusut masai berhiaskan senyuman dolby sang peri rumah dalam Harry Potter. Tia yang mukanya paling kusut karena seharian berkutat dengan penyakit, tetap dengansweater ijo itemnya yang lusuh, muka berminyak kayak kuli tambang, tangan kanan pegang batik sambil berujar “mbak, tak kasih hadiah” yang senada dengan “harta atau nyawa” plus ekspresi muka arnold swasineger dalam terminator dengan jargon andalannya “I’ll be back”. Saya yang hampir tidur langsung bangun dengan ekspresi wajah yang super woman heran, lah?. Ternyata, Tia, Ria, Selly dan Nomi ini ingin menutup malam saya dengan pemberian souvenir, saya terharu sebenarnya, namun karna gengsi dan malu, saya terima saja hadiahnya sambil berkata “Apa ini?, tak buka sekarang yah? Biar tar kalo gak cocok bisa ditukar”...kontan pecahlah tawa kami. Setelah bujuk rayu yang tak kalah maut dengan duet maut Jupe-Depe, akhirnya mereka mengijinkan saya membuka hadiah itu, isinya bola ajaib, tapi ada yang lebih ajaib sebernarnya dalam tas batik itu, tulisan tangan mereka yang berisi doa doa kecil yang luar biasa. Sangat menakjubkan memang, ketika kau dapat menemukan sesuatu yang luar biasa lewat hal hal kecil yang sederhana, i’m thankful because i am ^^.

“Saya menulis ini dengan tulisan dan bulpen terbaik saya, untuk dibaca oleh orang yang baik agar berkesan baik....” tulis tia dalam suratnya, sebenarnya sebaik dan semahal apapun bulpen yang dipake tia, tulisan tia tetap jelek, but that’s fine, beruntunglah dia calon dokter, jadi harap maklum saja, membaca muka saya mulai seperti Nina Sawyer saat ia hendak menelpon ibunya karena terpilih menjadi the Queen Swan. “Wingardium Leviosa, semoga mbak lintang bisa meraih cita cita mbak lintang setinggi langit..” tulis ria dalam suratnya, amin, saya mengamininya dengan bulir yang perlahan menyembul di ujung mata saya. “Yang jelas moga mbak lintang di tempat yang baru dapat pengalaman baru yang buanyakk...DT 47 rumah ketentraman hati..ihir” tulis selly dalam suratnya, kali ini bulir yang semula mengintip mulai berontak keluar. “Kalo kangen nomi, coba aja liat Mvny boyband korea seperti SUJU, DBSK pasti kangennya ilang, abis mereka keren banget..” sontak saya menangis sambil tertawa konyol. Afterall, bola ajaib dan surat surat ajabib yang mereka berikan memberikan keajaiban yang lebih ajaib daripada keajaiban itu sendiri. Terimakasih saudara atas semua kebaikan ini, semoga kelak kalian mendapatkan kehidupan yang gemilang.

Malam saya dua hari lalu di jember memang luar biasa, terimakasi untuk Rosita yang menyempatkan mengajak saya menyayikan tembang tembang Nike Ardila di sela kesibukanmu.

Dan juga DT 47 girls for the loving and happiness

  • Thax to Tya for giving me your time, aku tau kamu pasti capek banget, tapi masi sempet sempetnya kebawah dan mengorbankan waktu tidurmu yang seuprit kaya upil untuk sekedar menodong saya dengan tas batik berisi keajaiban.
  • Thx to Ria for those beautiful mantra, aku tau kamu pasti berpikir ribuan tahun untuk merangkai kata kata indah itu untuk aku, dan suer rya, kata katanya indahhhhhh banget. Lintang menyukai ini..^^
  • Thx to Selly for spending your study time, batuk seratus hari pasti menyiksamu, tapi masi sempet sempetnya turun ke bawah dan sedikit berbagi tawa..terimaksih yah, gonna miss your voice and your laugh...
  • Thx to Nomi for sharing your crunchy laugh, selalu suka kalo nomi ketawa, lucu. Tetep semangat yah, mba coba deh suka band korea, jangan bertengkar terus ama monik, one day you will realize that your sisterhood is the precious treasure of yours.

Having you all as the precious peoples in a precious way is the precious treasure of my life. Considering you as family without thinking about blood relative is the most precious consideration in a precious way. Thank you for giving me these wonderfull sisterhood....^^

We Are Family afterall....love you al in every way....^^

Now let me recall those beautiful recollections, saat kita judi bersama memainkan poker las vegas, bergaya gila dengan kresek menghiasi rambut kita, bikin video klip sweet child of mine, cerita ngalor ngidul kayak burung prenjak yang pakde baru beli, nonton film horor korea dan menutupnya dengan pertanyaan “maksudnya apa sih?”, heboh gila kalo liat Al the lucky laki di tv, mengutuk DEPE dengan kutukan yang paling terkutuk, karaoke tengah malam dengan kostum kosidahan, dan semua hal indah lainnya. Titip pakde dan budhe yah, minta tolong dijagain,,hehehe....gonna miss you for sure..^^

No comments:

Post a Comment