About Me

My photo
JUST EVERY DAY PEOPLE

Thursday, May 19, 2011

Kembali Belajar (Berbagi) by Alies Poetri Lintangsari on Friday, May 20, 2011 at 12:16am

Malam kemaren saya menghadiri Diskusi Buku Sehimpun Puisi "Manusia Utama" karya Y Thendra BP, di warung gubug. Malam kemaren juga merupakan malam pertama saya pulang pagi setelah hampir setengah tahun terakhir jadi anak rumahan. Pulang karena morning call ibu saya yang mengingatkan, "Mbak, sudah jam 1 lo". Saya selalu candui malam, entah kenapa. Mungkin karna malam membiarkan saya bebas bermimpi, karna malam masih menyajikan harapan yang ia titipkan pada pagi, karna malam saya bisa bertemu dengan kawan kawan yang berani berdiri pada idelisme mereka, berani menantang dunia yang sudah biasa dengan menjadi luar biasa.Salut dan terimaksih pada kalian karena telah menjadi begitu berani. Seketika itu juga saya merasa bahwa saya hanyalah orang beruntung yang telah menyerah (pada diri saya sendiri, pada idealisme saya sendiri), saya menghianati diri saya sendiri. Pernah merasa tidak? Menghianati diri sendiri? Rasanya aneh, seperti menjadi pecundang ditambah pengecut ditambah penakut ditambah penipu, wuizz..saya sampai tidak tega menuliskan dan menjumlahkannya dalam bentuk sama dengan. Yang pasti, rasanya seperti kehilangan separuh diri saya. Kadang saya suka benci pada diri saya, kenapa saya menyerah begitu cepat, untuk sesuatu yang mereka sebut realitas, untuk sesuatu yang mereka sebut kebaktian, untuk sesuatu yang mereka sebut dunia nyata. Saya hanya ingin berusaha menyebutnya hidup, yah, bagaimanapun saya harus tetap hidup bukan?, harus, walau dengan diri saya yang menghianati dan terhianati. Hem, sudah sudah curhatnya..(sambil mengelus jidat saya sendiri).

Ada yang bilang (saya lupa siapa), bahwa seperti apapun realita, seburuk buruknya ia, maka ia akan tetap yang terindah, karna ia nyata. Namun, setidaknya bagi saya, ia (realita) itu menakutkan, ia bisa mengambil dirimu kapan saja dan dimana saja untuk sesuatu yang terkadang sangat sepele, begitu sepelanya sampai sampai membuat dirimu geleng geleng kepala, menepuk nepuk jidat, mengelus elus dada dan berkata "oalah....mung ngene tok to?". Dan perlahan akan membuatmu membenci dirimu sendiri karna telah menukar harta karunmu dengan sesuatu yang (lagi lagi) bernama realita. Hadegh....ketemu terus sama yang satu itu, dimanapun, bahkan dalam mimpi pun aura seramnya masih bisa saya rasakan. Saya hanya tidak menyangka akan bangun secepat ini. Amunisi saya belum memadai, otak saya juga masi sepenuhnya perawan, ahh..mungkin sebenarnya saya hanya tidak ingin bangun secepat ini. Tapi ternyata saya harus.

Intinya sebenarnya adalah bahwa masa depan itu seperti bom waktu dengan detikan yang begitu cepat, tau tau ia meledak di hadapanmu tanpa memberimu kesempatan untuk memilih menggunting benang biru atau merah. Pilihannya adalah hanya satu, face it. Itulah yang sekarang sedang saya lakukan, kembali belajar (berbagi).

Saya seringkali bermasalah dalam teknik menulis, saya hanya menulis semau saya, teman teman seringkali bilang bahwa tulisan saya suka tidak relevan antara judul dan isi, dan saya pastikan tulisan yang satu ini akan bernasib sama. Karena ada inti yang lebih sebenarnya lagi dalam tulisan ini selain masa depan yang seperti bom waktu.

Inti yang lebih sebenarnya itu adalah bahwa saya ingin mengajak teman teman semua untuk kembali belajar berbagi, bagi yang telah berbagi mari kita berbagi bersama. Saya ingin mengajak teman teman untuk berbagi jendela dunia, berbagi buku. Buku apapun itu, yang pasti bukan buku kamasutra atau baghawad gita, bukan bearti buku itu tidak berguna, yang pasti tidak sekarang, karna buku buku yang saya maksudkan adalah buku buku untuk teman teman kita di Halmahera Selatan, Maluku Utara, tepatnya di 5 kecamatan, yaitu di Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur Tengah, Botanglomang, dan Mandioli Utara.

Teman teman pasti bertanya lagi, ngapain kita ngasih buku jauh jauh ke Halmahera Selatan? Hem..jadi begini ceritanya,,alkisah..hiduplah seorang gadis yang baru jadi sarjana, kemudian dia mencoba mendaftar untuk menjadi Pengajar Muda dalam program Indonesia Mengajar yang digawangi oleh Anies Baswedan. Pengajar Muda ini nantinya bertugas untuk menjadi guru di desa terpencil cil cil cil selama setahun. Dari sekitar 2000 pendaftar, entah karena kesalahan sistem, panitia yang udah ngantuk menyeleksi, atau memang begitu adanya, dengan ajaib, gadis ini lolos dalam penjaringan awal, dari 2000 peserta menjadi 200 peserta yang kemudian akan direduksi lagi menjadi 70 peserta. Girangnya bukan kepalang gadis ini, "wah,,aku jadi Butet Manurung euy...ihir ihir..!" begitu seru hatinya, tapi ternyata tidak dengan bapak ibunya yang diam seribu bahasa dengan alir yang berkerut. Ah..tak apalah, pikirnya, let me do what i want this time, katanya membeo the smith. Berangkatlah ia untuk mengikuti tes selanjutnya dengan semangat empat lima ditambah semangatnya bung tomo, nah lo, kurang apa cobak?. Entah karna memang dia yang tidak memenuhi syarat atau karena jampi jampi orang tua yang tak rela anaknya pergi menghutan, gagallah ia di tahap terakhir itu. Hem,,hanya bisa menarik nafas panjanggggggggggg sekali, berusaha memahfumkan semuanya, mencari cari pledoi yang tepat pada uban bapak ibunya, akhirnya dia berkata "mungkin bukan sekarang, iya, mungkin bukan sekarang". Lalu memaksakan senyum, dan lagi lagi runtuh senyum itu seraya berkata "padahal saya sudah sangat dekat".

Begitulah, walaupun gagal menjadi Pengajar Muda, Indonesia Mengajar memberikan peluang untuk berbagi dengan cara lain, cara yang jauh lebih mudah. Yaitu menjadi Penyala dalam program Indonesia Menyala. Siapa saja bisa menjadi Penyala, siapa saja, teman teman juga bisa. Tujuan dari Indonesia Menyala adalah membuat perpustakaan portable yang dinamis dengan pustakawan yang portable dan dinamis pula. Kontribusi yang bisa teman teman berikan (jika ingin menjadi penyala) hanya mengumpulkan buku buku apapun itu, baik baru maupun lama, murah maupun mahal, lalu memberikannya pada saya, dan kemudian saya akan menyetorkannya pada Indonesia Mengajar yang kemudian akan didistribusikan ke daerah daerah yang membutuhkan. Kegiatan ini digagas atas aspirasi dari para pengajar muda angakatan pertama yang menemukan kesulitan dalam penyediaan buku buku, baik buku pelajaran maupun buku buku lainnya. Bagi teman teman yang berminat menjadi Penyala, bisa segera mengumpulkan buku buku dan bisa menghubungi saya untuk pengumpulannya. Bisa lewat FB atau langsung hubungi saya di no. 085 236 110 350. Teman teman tidak perlu repot repot mengantarkan apabila tidak sempat, saya akan dengan senang hati berkunjung dan mengambil buku buku tersebut.

Berikut ini saya lampirkan data jenis jenis buku yang diperlukan sebagai bahan acuan, namun tidak perlu terbingkai pada ini, teman teman tetap bebas berbagi buku apapun asal bisa bermanfaat bagi teman teman kita di Halmahera Selatan.

I. Buku-buku fiksi dan majalah macam National Geo (sumber: Rahmat Danu Andika)

II. Buku-buku kebutuhan SMK Indong (sumber: Rahman Adi P)

- Dasar-Dasar Listrik

- Teknik Listrik

- Pemasangan Instalasi Listrik

- Ilmu Baku Listrik

- Mengoperasikan genset

- Sistem kontrol

- Jaringan distribusi

- Analisis gambar diagram instalasi

- Praktek instalasi listrik rumah tingga

- Teknik kontrol

- Bahasa Inggris untuk SMK

- Bahasa Indonesia untuk SMK

- Matematika untuk SMK

III. Buku-buku kisah atau buku cerita yang inspiratif (sumber: Rhamdani Kurniawan)

IV. Buku-buku bergambar untuk anak usia kecil (sumber: Hendra Aripin)

Terimakasih telah meyempatkan membaca keluh kesah saya, terimakasih pula telah membaca ajakan saya. Saya benar benar berharap teman teman semua bersedia bergabung dengan saya dalam Indonesia Menyala. Jika ingin mengetahui info lebih lanjut, teman teman bisa gabung dengan web page kami dalam Indonesia Menyala dengan pokja Halmahera Selatan Menyala. Bisa juga mengunjungi website kami dengan link berikut http://www.indonesiamengajar.org/

Ditunggu partisipasinya teman..mari kembali belajar berbagi ^^