About Me

My photo
JUST EVERY DAY PEOPLE

Saturday, March 26, 2011

untitled

Jika memang idealism adalah satu satunya (yang ) masih di punyai kaum muda. Saya yakinkan anda, siapa saja yang membaca tulisan ini, bahwa (mungkin, saya sendiri tidak yakin) saya telah kehilangan itu. Bisa dibilang bahwa saya ini tipikal orang yang (mungkin agak) idealis, ternyata setelah saya sampai pada proses ini, saya bisa nyatakan bahwa saya ini seorang realis (dengan berbagai pertimbangan). Mengingat puisi Robert Frost, begini bunyinnya “Two roads diverged in a wood, and I,I took the one less traveled by, And that has made all the difference”, artinya kurang lebih begini, “dua jalan terbentang di hutan kuning, dan aku, aku akan mengambil jalan yang jarang dilalui, dan itulah yang membuat segala perbedaan”. Saya (sebenarnya) mempunyai talenta tersembunyi untuk menjadi pengembara itu, pengembara yang memilih jalan yang tidak biasa dipilih oleh orang kebanyakan, jalan yang mungkin becek sana sini tapi penuh pemandangan alam yang indah dan menawan, buat saya, pengalaman itu jauh lebih berharga dari pada memakai sepatu manolo blahnik atau bra piere cardin, terlebih karna saya tidak tertarik dengan harga kedua brand itu (larang cuy). Namun ternyata, mimpi saya itu harus saya redam dulu, karna saya punya mimpi mimpi lain di pundak saya ini yang menanti untuk diwujudkan, mimpi bapak ibu saya. Seringkali saya merasa marah, semenjak masa SMA, saya selalu mematuhi apa yang bapak ibu saya bilang, mulai dari keinginan saya yang sangat ingin menjadi pelajar ilmu sosial tidak terwujud karna sabda bapak bahwa kecenderungan anak pintar adalah menjadi pelajar ilmu alam. Seringkali saya marah, karena saya harus dan lagi lagi mengesampingkan keinginan saya, namun, setiap kali melihat bapak dan ibu saya tertidur didepan televise dengan dengkur lelah, saya kehilangan setiap tetes idealism saya, saya selalu ingin mengganti wajah lelah mereka dengan binar bangga, binar bangga, pada saya. Beberapa waktu lalu, saya sudah sangat dekat dengan mimpi saya, namun disaat yang bersamaan, muncul mimpi bapak ibu saya. Saya limbung, sempat terpikir untuk berontak saja, sempat terpikir untuk mengatakan “let me do what I want this time, just this time”, namun lagi dan lagi, melihat setiap helai uban yang tidak lagi bersembunyi malu di kepala bapak ibu saya, mata lelah beliau berdua, keluhan asam urat yang kambuh akibat makan kacang, cita cita bapak saya untuk berlibur ke cina dan ibu yang ingin umroh berdua dengan saya, dan dengkur lelah kala malam mulai sunyi, maaf beribu maaf, saya hanya tidak bisa memenangkan idealism saya atas semua itu. Saya masih mengimani dengan sangat bahwa restu orang tua adalah restu Tuhan, semoga suatu saat, saat mimpi mimpi di pundak saya sudah tuntas, saat bapak ibu saya sudah mulai merelakan saya, saat hanya ada saya dan mimpi saya saja, idealism itu masih ada, masih tetap disana, menanti untuk diwujudkan, although it takes times, maybe a lot lot of times….^

Monday, March 7, 2011

Akhir Maret dan Indonesia Mengajar

Kemaren saya download lagunya ColdPlay, judulnya “Fix You”. Lagu ini sengaja saya donload karena beberapa alasan, yang pertama karena melodinya benar benar easy listening, dan yang kedua karena liriknya super duper bagus, dan yang ketiga karena saya dengan SEPESIAL mempersiapkan tembang ini untuk saya pribadi. Perihal saya mempersiapkan lagu ini untuk saya pribadi karena saya yakin bahwa lirik lagu ini cukup menguatkan saya dan menerima segala sesuatu nya dengan hati yang lapang. Inilah kutipan lirik lagu Fix You by Cold Play yang dengan sewenang wenang saya gubah menjadi “Fix Me”,

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

Lights will guide you home
and ignite your bones
and I will try to fix me

Yah, itulah sekilas info tentang lirik lagu Fix “Me” yang saya yakini akan mampu menguatkan saya di akhir maret nanti.

Nah, sekarang, alasan kenapa saya memutuskan untuk donload lagu ini?, ini bermula September tahun lalu, saat saya kerap ngenet untuk mencari materi skripsi saya. Iseng iseng saya mencari informasi tentang gerakan Indonesia Mengajar yang digagas oleh Anies Baswedan, info ini pertama kali saya ketahui dari salah satu stasiun televise swasta. Saat saya mulai mengunjungi websitenya, saya langsung jatuh cinta, pada pandangan pertama pula, lalu saya berniat mendaftar, dan saya ingat (waktu itu) saya belum lulus kuliah, sedang skripsi pula. Hum, saya pulang kerumah, tidak dengan kecewa karna saya belum bisa mendaftar, tapi dengan semangat baru, yaitu, tahun depan saat sudah ada tambahan S.S dibelakang nama saya, saya akan langsung mendaftar Indonesia Mengajar. Tekat saya bulat, sebulat kepala si upin dan si ipin.

Saking sibuknya dengan skripsi, saya melupakan ambisi saya dan IM, lalu, suatu hari, saat matahari bersinar cerah, dan angin berhembus lembut (asline gak padahal), saya pergi ke warnet (karena lagi bokek untuk isi ulang modem). Pergi ke warnet (kemudian) menjadi runtinitas saya (hampir) setiap hari, karena saya harus mengecek email saya, dan melihat info2 loker dari job agent saya, Lina, dari jobstreet.com. Waktu itu, ada beberapa info yang menarik hati saya, editor, reporter, penterjemah dan sbgainya, namun saya sedang tidak tertarik. Lalu saya ingat IM, saya putuskan untuk mengunjungi websitenya, dan wajah saya langsung sumringah, ini saatnya mendaftar, begitu kira2 ekspresi saya berkata. Jadilah saya mendaftar gerakan Indonesia Mengajar, bukan hal yang sulit bagi saya, karena persyaratan pendaftaran mengaharuskan pendaftar menulis essay dengan beberapa tema berbeda. Karena saya suka menulis, saya menyukai dan menikmati saja sesi ini. Akhirnya selesainya proses daftar mendaftarnya. Lalu saya pulang, dengan harapan baru, mungkin saja saya akan jadi the next Butet Manurung yang mengabdikan hidupnya di Sokola Rimba, mungkin. Saya yakin bahwa jika kau menginginkan sesuati dengan sungguh sugguh, maka semesta akan membantumu, tapi saya jadi (tidak) yakin kali ini, karna banyak teman teman lain yang prestasinya luar biasa hebat. Sedangkan saya, niat saja yang heboh. Pesimisme ini yang membuat (tepatnya memaksa) saya untuk sejenak melupakan IM, saya berusaha nuting tu lus dengan harapan agar tidak patah hati kalo ditolak. Bayangkan saja, dari 1800 pemuda pemudi di seluruh Indonesia, yang terjaring hanya 264 anak, saya nyaris tidak punya peluang.

Beberapa waktu kemudian, saya kembali membuka email saya, memeriksa kembali surat surat dari job agent saya, Lina, dan tanpa diduga ada sebuah surel dari Anies Baswedan, saya takut untuk membukanya, tak kuasa menghadapi fakta bahwa saya ditolak, tak kuase, tak kuase, begitu kata saya sambil menutup mata (asline yo gak lebay ngunu seeh), akhirnya kubukalah surel itu, dan inilah isinya “Alies poetri yang baik,

Salam dari Gerakan Indonesia Mengajar!

Kami ingin menginformasikan bahwa Anda telah lolos proses seleksi tahap pertama. Selanjutnya, kami mengundang Anda untuk mengikuti seleksi tahap kedua, yaitu Direct Assessment. Kegiatan Direct Assessment akan dilakukan satu hari penuh sesuai dengan jadwal dan susunan kegiatan yang sudah kami tentukan untuk Anda.

Kami sangat mengharapkan kedatangan Anda dalam tahap yang sangat penting ini, untuk mengetahui lebih jauh tentang keinginan dan aspirasi Anda sebagai Pengajar Muda. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal Anda dan urutan kegiatan Direct Assessment akan dikirimkan menyusul melalui email.

Terima kasih untuk semangatnya selalu.

Salam hangat,
Anies Baswedan

Haaaaa,,,,,saya melayang layang, seperti terbang ke langit ketujuh, kesepuluh malah, ahhh…saya heboh gila. Saya umumkan kepada adek adek kos saya, betapa senang nya saya saat itu. Saya benar benar tidak menyangka bahwa saya lolos di seleksi tahap 1 Indonesia Mengajar. Lalu saya semangat empat lima mempersiapkan persiapan untuk seleksi tahap kedua, hmmf…tapi semangat saya yang setinggi gunung drop tiba tiba saat saya melihat daftar teman teman lain yang kebanyakan (hampir semua) berasal dari Universitas ternama, bukan bearti saya bilang bahwa kampus saya tidak ternama, tapi, jika dilihat dari rangking UN terbaik senegeri ini, UN UN tersebut diatas, posisinya diatas UN saya. Saya limbung, saya grogi, nervous jadi satu, apalagi pas lihat ada peserta lulusan luar negeri, ahhhhh…saya jadi benci diri saya sendiri yang kehilangan semangat juang bahkan sebelum bertanding. Tapi tenang saja, saya tetap bertempur, dengan kepercayaan diri yang di ada adakan. Heheheh

Tibalah hari itu, direct assessment seleksi tahap kedua Indonesia Mengajar. Semula saya membanyangkan bahwa saya akan minder dan tidak menikmati proses ini, memang benar, semua berasal dari diri kita sendiri. Saat kita menyadari bahwa kita adalah sebuah semesta kecil yang turut menyeruaki semesta raya ini, maka seketika kita akan berusaha melakukan semampu kita, semaksimal mungkin. Itulah yang terjadi dengan saya, saya hanya tidak ingin melewatkan kesempatan hebat ini, saya harus melakukan yang terbaik, selanjutnya, terserah Tuhan.

Dan memang, ketika kita sanggup berkompromi dengan diri kita, maka semesta akan turut jua, saya sangat menikmati sesi ini, melihat para calon pemimpin hebat yang penuh dengan segudang prestasi bersedia meluangakan waktu setaun untuk terasing di pelosok, mengajar alphabet dan tambah tambahan pada saudara saudara kita yang tak sempat merasai nikmatnya pendidikan. Sungguh aku tak kecewa, jika toh pada akhirnya saya tidak lolos pada tahap berikutnya. Berkesampatan mengenal teman teman dengan visi yang sama, berbinar saat kami membicarakan tentang apa yang akan terjadi saat kami di pelosok nanti, bersemangat saat kami saling mendoakan agar lolos pada tahap berikutnya. Sungguh pengalaman yang luar biasa, bisa mengenal teman teman baru dengan semangat yang luar biasa. Seandainya kita masih diberikan kesempatan untuk bersama lagi teman, jangan lupa foto foto yah…(lah..?)

Sebenarnya, saya tetap merasa membutuhkan Coldplay dengan tembang Fix You nya, karena saya tetap akan merasa sedih jika akhirnya saya ditolak.

Untuk teman teman calon PM, terimakasih atas binar cerah mata kalian yang penuh semangat dan inspirasi, Vany, Aulia, Uzi, Diastri, Redha, Belqis, Icha, Jaka, Ichal, Najib, Reden, dan teman teman lain yang belum sempta berkenalan. Semoga, siapapun dari kalian yang lolos menjadi PM dapat menjalankan tugas dengan baik, titip salam untuk saudara saudara kita disana, titip mimpi juga yang pasti akan kulanjutkan dengan cara lain. Senang mengenal kalian semua..senang juga sudah donload lagu Fix You, jadi saya yakin seratus persen bahwa saya sudah siap dengan kemungkinan apapun yang terjadi di akhir maret nanti. ^^