About Me

My photo
JUST EVERY DAY PEOPLE

Tuesday, March 27, 2012

Kisah Narcissus dan sang Danau (realitas cermin ganda)


Sekitar satu bulan yang lalu, saya menceritakan tentang kisah narcissus dan sang danau pada murid murid saya. Once upon a time, (mesti wes lak cerita awal awalnya itu-celetuk murid saya) there was a boy named Narcissus. He had a beautiful face, everyone admired his beauty and so himself. Everyday he went to the lake to see his reflection through the surface of the lake and he admired his own beauty. Until one day, when he was flown by his own beauty, he want to kiss his own reflection in the surface of the lake, and he fell and drowned into it. One time later, the lake water became salty, the mother earth asked to the lake, "Why your water was salty?", and the lake answer, "I was crying for narcissus, my tears that made the water was salty", answered the lake. Then mother earth said "Ouh, you must missed him and his beauty", and the lake answered wonderingly, "I never paid attention to his beauty, i even didn't know that he had a beautiful face", and the mother earth asked him back curiously "So why were you crying for him?", and the lake answered sadly "Because i was no longer able to see my own beauty in his eyes".

Lalu saya bertanya pada murid saya, apa kira kira inti dari cerita tersebut?, murid saya menjawab kalau sebagai manusia kita tidak diperbolehkan untuk sombong dan mengagumi diri sendiri karena hal itu membuat kita (kecebur danau miss _celetuk salah satu murid saya) lupa dan tanpa kita sadari akan merugikan diri kita sendiri.

Terpikir oleh saya, bahwa saya tak ubahnya seperti narcissus dan danau yang mencari kecantikan diri sendiri melalui orang lain. Jika saya sedang mendengarkan curhatan teman saya, diam diam hati kecil saya berbisik angkuh, lirih, namun jelas, ujarnya "saya ini orang yang sabar yah, baik hati, dan rela mendengarkan curhatan teman saya yang kadang bikin bosan", belum lagi kalau saya beramal, tangan kiri saya memang tidak tahu, tapi hati saya yang bagian kiri tahu dan lagi lagi ia berbisik angkuh, lirih, namun jelas, ujarnya "saya ini orang yang dermawan yah, mau berbagi dengan orang yang membutuhkan", ah masih banyak hal yang saya-tanpa sadar- suka berbangga diri dengan diri saya sendiri. Lalu saya sadar bahwa saya tak ubahnya sang danau yang mencari kecantikannya di mata narcissus,atau narcissus yang mencari kecantikannya di mata sang danau. Namun saya tidak bisa menjamin bahwa saya bisa menghentikan ke-narsisan ini, ia seperti id yang bekerja secara diam diam, hening namun bergerak dengan cepat tanpa aba aba hingga superego pun kewalahan menghadapinya.

Ternyata, wabah narcissus dan sang danau bukan hanya melanda saya, namun juga manusia di seluruh dunia. Realitas facebook yang semula di peruntukkan sebagai situs jejaring yang memfasilitasi siapa saya untuk berkomunikasi, berubah menjadi wadah bernarsis ria. Up Load foto liburan, tag sana sini, mengharap komen ini itu, bikin status mulai dari yang geje sampai jebe (jelas banget maksudnya), bikin note yang isinya puisi, cerpen, cerber, diary, hingga dekonstruksi (seperti saya yang sedang sok ini), dan aktivitas lain yang kadang geje kadang jebe.

Terlepas dari itu semua, kita ternyata manusia yang tak mungkin lepas dari teori relasi. Sebuah bidak catur akan memakna jika ia berada di sebuah papan catur bersama relasi relasinya, namun ketika ia ada ditumpukan kertas, ia hanya sepotong kayu. Begitupun kita, kita membutuhkan relasi relasi untuk memaknakan diri kita. Menjadi narcissus dan danau bukanlah hal yang salah namun hal yang sangat manusiawi sekali. Kita membutuhkan orang lain untuk membuat diri kita bermakna dan menjadikan kita merasa "ada". Asal kita tidak melupakan kecantikan orang lain dan terlalu bangga pada diri sendiri, realitas cermin ganda tetap harus diciptakan, saya berkaca pada diri anda untuk melihat kecantikan dan juga kekurangan saya, begitupun anda, anda mengaca pada saya untuk melihat kecantikan dan keurangan anda, dan bersama kita saling memperbaikinya.

Biarkan saya menjadi narcissus yang berkaca pada anda melalui tulisan ini, dan akan kubiarkan anda menjadi sang danau yang berkaca pada saya melalui komentar anda..^^

2 comments: